TIMETODAY.ID – China mengalahkan negara negara Barat dalam sebuah kemajuan teknologi kritis dalam lomba trobosan ilmiah dan penelitian yang dilakukan ASPI.
Jelas negara Barat tertinggal oleh China dalam sebuah trobosan teknologi yang mencakup beberapa hal diantaranya, teknologi untuk pertahanan, luar angkasa, robotika dan energi, menurut kajian ASPI
ASPI menuliskan, Bukan hanya itu saja, teknologi berbasis lingkungan, bioteknologi, ada juga teknologi kecerdasan buatan (AI), material canggih, dan teknologi kuantum utama, jelas Barat sangat ketinggalanjauh oleh China.
Baca Juga: Mobil Listrik Tesla Perang Harga dengan Mobil Listrik China, Siapa yang Menang?
Penilaian itu, bukan atas dasar penilaian Tingkok sendiri namunlembaga resmi kredibel seperti the Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) yang memberikan penilaian tersebut.
Bidang utama yang didominasi oleh China termasuk drone, pembelajaran mesin, baterai listrik, energi nuklir, fotovoltaik, sensor kuantum, dan ekstraksi mineral kritis.
Dominasi China dibeberapa bidang begitu mengakar sehingga semua 10 lembaga penelitian terkemuka dunia mengatakan peradaban teknologi China lebih maju daripada negara Barat.
Baca Juga: AS Sebut Balon Udara Merupakan Alat Intelejen China untuk Memata-matai Dunia
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat hanya memimpin tujuh teknologi penting, termasuk sistem peluncuran luar angkasa dan komputasi kuantum, termasuk industri pertahanan dan teknologi.
Inggris dan India termasuk diantara lima negara teratas dalam 29 dari 44 teknologi, dengan Korea Selatan dan Jerman masing-masing masuk lima besar dalam 20 dan 17 teknologi, kata laporan itu.
ASPI mengatakan, kehebatan China yang berkembang dalam teknologi kritis, untuk perencanaan kebijakan jangka panjang, harus menjadi panggilan untuk negara-negara demokratis.
Baca Juga: Xi Jinping Marah, Setelah Balon Udara Milik China Ditembak Jatuh Militer AS
“Dalam jangka panjang, berarti China telah mempersiapkan diri untuk unggul tidak hanya dalam pengembangan teknologi disemua sektor, juga dalam teknologi masa depan yang belum ada,” kata ASPI dalam komentar yang menyertai laporan tersebut, seperti mengutip dari Aljazeera.com.
Jika tidak terkendali, lanjut ASPI, hal ini tidak hanya dapat menggeser pengembangan dan kontrol teknologi, tetapi juga kekuatan dan pengaruh global ke negara otoriter.
Artikel Terkait
Ayam Bumbu Rujak, Masakan Enak Mengugah Selera, Ini Dia Resepnya
Chip Buatan Samsung Electronics dan SK Hynix Banyak Diincar Negara Maju
Netizen Histeris Melihat Rambut Jin BTS Saat Menjalani Wajib Militer
Efek Pembangunan Jembatan Otista, Polisi Lakukan Rekayasa Arus Lalu Lintas Sementara
Album Solo Jisoo BLACKPINK Akan Rilis 31 Maret Mendatang