TIMETODAY.ID - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih menjadi sorotan.
Kali ini giliran cuitan kasar yang dilontarkan seorang pegawai bea cukai saat menanggapi keluhan masyarakat.
Awalnya, seorang pengembang game Indonesia bercerita bahwa ia sering mengambil hadiah dari luar negeri dan ketika hadiah tersebut sampai di Indonesia, hadiah tersebut terkena pajak bea cukai.
Baca Juga: Profil Singkat Natalia Rusli, Pengacara Cantik yang Jadi Buronan Polisi
Alih-alih menjawab dengan profesional, akun @wadawidy, seorang pegawai bea cukai, malah membalas dengan bahasa yang tidak pantas dan menghina.
"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game dikutip Sabtu 25 Maret 2023.
"2013 kejadian, sampai sekarang masa nggak pernah baca. Baca dulu dong, jangan cuma ngeluh tapi lo-nya juga nggak cari tahu. Nggak perlu jadi pegawai bea cukai buat ngasih paham 'barang impor ya wajib bayar pajak impor' dan jangan menggeneralisir case lo dengan bawa 'WNI se-Indonesia komplain", tambahnya.
Netizen menyerang pernyataan itu.
Bukannya melunak, seorang pegawai bea cukai dengannama lengkap Widy Heriyanto justru menyebut netizen yang membelanya sebagai babu.
"Para babu sibuk belain tuannya". "Ciee babunya datang," cuit @wadawidy. Akun @wadawidy tersebut kini digembok menyusul perang opini soal Bea Cukai di media sosial.
Dalam perkembangan terkait, Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo meminta para pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan untuk menahan diri dan bersikap lebih cerdas.
Baca Juga: Manfaat Shalat Tarawih Untuk Kesehatan Pencernaan, Selama Puasa Ramadan 1444 H
"Terimakasih banyak atas masukan yang sangat baik. Secara internal, kami telah meminta mereka untuk lebih menahan diri dan lebih bijaksana. Kami menghargai pendapat dan kritik dari masyarakat," kata Prastowo.
Prastowo mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan bagian kepatuhan internal untuk menindaklanjuti masalah ini.
