BMKG Ungkap Kondisi Cuaca Panas di Bulan Ramadan 2023, Ternyata Ini Penyebabnya

- Jumat, 24 Maret 2023 | 18:46 WIB
Ilustrasi (Freepik.com)
Ilustrasi (Freepik.com)

TIMETODAY.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan analisa terkait cuaca panas di Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia.

Berdasarkan analisis, sebagian wilayah Indonesia bagian selatan ekuator mulai memasuki periode peralihan musim (Pancaroba).

Hal itu berdampak pada kondisi cuaca yang umumnya cerah berawan pada pagi hari dengan potensi hujan siang atau sore hari.

Baca Juga: Suhu Udara di Yogyakarta Capai 33 Derajat, BMKG : Tidak Terkait Aktivitas Vulkanik

Dalam keterangannya, Jumat 24 Maret 2023, Kasubid Prediksi Cuaca BMKG, Dr Ida Pramuwardani menerangkan bahwa pada 21 Maret lalu, matahari berada pada musim kemarau, hal itu memicu perubahan pola angin.

Akibatnya, kata Ida Indonesia bagian tengah lebih banyak menerima sinar matahari berlebih dan berdampak pada angin monsun Australia yang membawa massa udara kering.

Bukan itu saja, minimnya tutupan awan dan rendahnya kelembapan udara di wilayah Jakarta pada pagi hingga menjelang siang hari juga mendukung optimalisasi penyinaran matahari di wilayah Jakarta pada waktu-waktu tersebut.

Baca Juga: BMKG Umumkan Daerah yang Akan Dilanda Musim Kemarau pada 2023

"Ketika memasuki bulan Ramadan, sebagian besar wilayah Indonesia memasuki wilayah Pancaroba, di mana suhu panas pada pagi hingga siang hari, serta munculnya awan konvektif di sore hingga menjelang malam yang membawa hujan disertai kilat dan angin kencang sesaat secara umum cenderung sering terjadi pada bulan tersebut," bebernya.

Kondisi tersebut, sambung Ida memicu kondisi suhu cukup terik pada siang hari di Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia lainnya.

Sementara, dalam periode pancaroba pada bulan Maret hingga April, BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi seperti waterspout, puting beliung, hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

Baca Juga: BMKG Mendeteksi Adanya 18 Titik Panas di Kalimantan Timur

Dengan demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi tubuh untuk menghadapi kondisi cuaca di musim peralihan.***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Editor: Bambang Supriyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X