TIMETODAY.ID – Buntut gaya hidup mewah pejabat Bea dan Cukai, sejumlah massa yang tergabung Front Rakyat Revolusioner (FRR) menggeruduk kantor Bea dan Cukai Bogor.
Mereka menuntut keterbukaan kinerja dan transparansi harta kekayaan dari pejabat Bea dan Cukai.
Dengan demikian, mereka meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan guna memeriksa dan mengevaluasi kinerja pegawai Bea dan Cukai Bogor.
Baca Juga: Polisi Bocorkan Identitas Tersangka Mutilasi yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper
Koordinator aksi, Desta Lesmana menyebut bahwa kantor Bea dan Cukai Bogor dinilai eksklusif. Sebab, tidak pernah mengekspose kinerjanya.
Untuk itu, Desta menuntut Bea dan Cukai Bogor untuk terbuka dan mempublikasikan kinerja di media.
"Kami menuntut pejabat Bea dan Cukai Bogor untuk mempublikasikan harta kekayaan hingga ekspose pemusnahan barang bukti,” kata Desta, Sabtu 17 Maret 2023.
Baca Juga: LIVE STREAMING Sidang Isbat 1 Ramadan 2023
Selain itu, pihaknya juga mengaskan bahwa dirinya tidak pernah mendengar dan melihat pemusnahan barang bukti yang dilakukan kantor Bea dan Cukai Bogor.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang (KPTB), Teddy Irawan menilai bahwa negara Indonesia saat ini dalam kondisi tidak baik.
Apalagi, kata Teddy dengan adanya dugaan indikasi Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU sebesar 300 triliun yang diungkapkan oleh Menteri Menkopulham Mahfud MD yang mencurigakan.
Baca Juga: Samsung Electronics Mulai Bidik Pasar Rainbow Robotics
Teddy juga meminta transparasi kantor Bea dan Cukai. Sebab, menurutnya hal itu merupakan isu yang telah menjadi fakta.***
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
